thanks for visiting my essay's life :)

Life is likes writting an essay, when someone give you negative feedback that you don't like.. it will motivate you to be better person

Minggu, 26 Desember 2010

#RANDOM versi saat masih sekolah




Menyambung dengan post blog saya sebelumnya, ternyata menulis random itu cukup menyenangkan dan mengasyikan. Ternyata cukup lucu juga hal-hal aneh dalam hidup saya. Berikut ini certa-cerita random yang saya temukan ketika saya masih sekolah di sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) serta di Universitas.

#Westlife

Ketika saya duduk di kelas 6 SD, boyband westlife sedang in2nya. Pernak-perniknya dijual dimana-mana mulai dari poster, kartu nama, foto, pamflet, majalah, tabloid, pin, jam, tas hingga dompet. Abang-abang yang jualan gambaran di SD juga enggak mau kalah jualan pernah-pernik. Saya juga salah satu yang ngefans sama westlife. Saya punya seorang sahabat dekat, namanya Fitra, ia lebih gila lagi sama westlife, hampir setiap hari kerjanya beli poster westlife. Ketika istirahat pernah suatu kali saya mengantar dia beli poster
Fitra                                  : Bang, ada poster westlife yang baru enggak?
Abang gambaran              : bentar ya neng (sambil mencari-cari poster yang baru)
Saya                                  : Tuh ada ta..
Tiba-tiba abang yang jualan kue cubit yang gerobaknya disamping abang gambaran nyamber aja.
Abang kue cubit               : ngapain beli poster engga kenyang, mending beli kue cubit kenyang
Fitra                                  : biariiin!!! Yang penting bahagia
Saya dan abang gambaran spontan ketawa hahaha sementara muka si abang kue cubit jadi jutek.

#Gope

Saya punya temen SMP nama panngilannya Gope sampe SMA juga panggilannya Gope. Nama sebenernya sih Leni. Berikut ini cerita lengkapnya kenapa doi bisa dipanggil Gope. Jadi ceritanya saat itu kami sedang mengerjakan soal latihan matematika. Salah satu tugasnya adalah membuat lingkaran karena harus membuat volume bola dan sebagainya. Maka kami sibuk menyelesaikan soal matematika dengan berbagai peralatan, seperti penghapus, penggaris, pensil, dan uang logam lima ratusan. Uang lima ratusan di Indonesia juga sibut juga denga gope. Saya duduk berbeda dua bangku dari Leni. Kebetulan di sekitar baris kami cuman Leni yang punya duit gopean. Saat itu kami sedang mengerjakan soal dengan khusuk dan tenang.
Andika                  : Len, pinjem penggaris dong
Leni memberikan uang lima ratusan
Andika                  : Bukan penggaris
Leni kemudian memberikan penggaris. Tak lama Andika mengembalikan penghapusnya.
Saya                       : Len pinjem penghapus dong
Leni memberika uang limaratusan logam.
Saya                       : Bukan penghapus
Ia memberikan penghapus kepada saya. Tak lama teman saya Andika meminjam penghapusnya juga
Andika                  : hmmm  penghapus dong
Leni kembali memberikan duit logam gopean. Andika yang baru menyadari kalau penghapus Leni masih dipinjam oleh saya. Ia mengurungkan niatnya untuk meminjam
Andika                  : eh dipinjem ya, yaudah penggaris lagi deh kalo gitu
Leni kembali memberikan duit gopean. Andika yang melihat hal itu dan sedang terburu-buru mengerjakan tugas spontan berkata, “Dasaaar gope!! Budeeeek, toreeeeek!”. Hahahaha, saya, andika, dan anfal tertanya sangat kencang. Hingga bu guru matematika menegur kami, “Tolong yang dibelakang jangan ribut ya”. Kami semua menahan tawa termasuk Leni. Hingga sekarang Leni dipanggil Gope.

#Buku Kenangan
Masih berhubungan dengan teman saya bernama Leni. Saat kelas 3 SMP, tepatnya beberapa saat setelah UAN, kami diiderkan beberapa kertas yang berisi kotak-kotak kosong Oleh pihak sekolah. Kotak tersebut diisi identitas siswa untuk buku kenangan, seperti nama, alamat, telepon, hobi, dan motto/kata mutiara. Saya sebagai wakil ketua kelas mengkoordinir teman-teman untuk mengisi kertas tersebut. Namun ketika hari terakhir pengumpulan masih terdapat beberapa kotak kosong, terutama motto/kata mutiara, umumnya teman-teman merasa bingung harus menulis apa. Kemudian orang terakhir yang belum mengisi adalah Leni.
Saya       : Gope, ini motto lo belom diisi?
Leni        : Gw bingung isi apa. Lo isi aja yang bagus terserah lo..
Saya       : Isi apa deh
Leni malah ngeloyor pergi. Nisa teman sebangku saya kemudian melihat angketnya. Gope sering juga dibilang sama Missi eliot oleh teman-teman sebangku saya katanya sih wajahnya mirip. Kemudian saya dan Nisa bertatapan, spontan kami tersenyum. Kami sama-sama mengerti bahwa muncul pikiran busuk di benak kami, apalagi kalau bukan ngerjain di Gope. Kemudian Nisa mengambil pulpen.
Saya       : Apa nih?
Nisa       : hmmmm
Saya       : sini..
Saya mengambil pulpen dari tangan nisa. Kemudian saya menulis, “Hidup gopeee! Hidup Torek!”. Kemudian Nisa menambahkan, “Hidup Missi elliot.. allahuakbar!”. Kami berdua tersenyum kemudian memberikan kepadanya. Ternyata ia tidak mengecek lagi tanpa sepengetahuan kami, kami kira ia akan menggantinya. Kira-kira 2 minggu setelah itu album kenangan jadi, ketika melihat bagian Leni tereeeeenggg.. motonya masih kata-kata kami tadi, spontan ketika melihat berbarengan saya, Andika, Nisa, dan Anfal semuanya tertawa. Andika, “Nih anak udah gila!”. Akhirnya Leni mengetahui hal itu, saya kira ia akan marah, sebaliknya ia tertawa ngakak enggak bisa berenti.

#Manusia Purba
Ketika kelas 1 SMA, ada seorang teman saya, namanya Dimas. Ia bertubuh subur dan menggunakan behel. Warna karet behelnnya bisa berubah-ubah, bahkan ia senang menggunakan warna nyentrik seperti merah dan kuning, tak heran teman-teman sering memanggilnya “Homo”, sebutan untuk laki-laki yang menyukai dengan jenis kelamin yang sama. Saat itu pelajaran sosiologi, ibu guru Yeye (bukan nama sebenarnya) sedang menjelaskan di depan kelas. Ada teman saya bertanya
Sophia  : Bu Jadi memang dalam interaksi selalu ada hubungan aksi rekasi dong?
Bu Yeye : yaiya.. manusia kan makhluk yang berfikir. Homo sapiens..
Bayu      : hahahah Homo
Spontan kami tertawa dan melihat kearah Dimas
Bu Yeye : ada apa? Memang aneh ya kalau saya bilang Homo?”
Kami pun tertawa lagi
Bu yeye  : Mengapa? Kalian menyinggung saya ya
Loh si bu yeye malah tersinggung, mungkin dia ngerasa kalau dia yang disangka manusia purba, meskipun kalau diliat sekilas emang iya sih hehe.
Bu yeye   : ayoo jawab jelaskan kepada saya
Bu yeye ngerasa semakin dimirip-miripin sama si manusia purba. Kami semua terdiam
Bu yeye    : Kalau tidak ada yang menjelaskan, saya keluar nih
Mukanya mulai tegang dan memerah, kali ini dia bener-bener mirip manusia purba. Kami semua terdiam, tidak ada yang mau menjelaskan.
Bu yeye     : Yaudah saya keluar
Si bu guru ngambek, dia keluar dari kelas dan akibatnya kami semua disetrap. Hehehe.

#Sedikit Tersenyum
Ada satu mata kuliah yang dosennya agak killer, sebut saja namanya Pak jojo (bukan nama sebenarnya). Dia galak dan suka marah cuman gara-gara hal kecil, misalnya terlambat 10 menit (TERLAMBAT 10 menittt??), menguap di kelas pun jadi perkara, apalagi ngobrol di kelas. Ketika hari itu ia masuk kelas, ada teman saya namanya manda, ia duduk di belakang saya, ia duduk diapit nina dan monik. Ia malah ngebercandain Nina dan Monik supaya ketawa dengan berkata pelan-pelan
Manda  : haii Jojo sayang. Apakabar? Baik-baik aja kan sayang..
Saya, monik, dan Nina mulai tertawa mendengarkan ulah manda.
Manda  : mau ngajar ya say? Sini dooong..
Kami semakin cengengesan sambil melihat kerarah Pak Jojo. Tak dideteksi oleh kami, Pak jojo datang kearah kami
Pak Jojo : kamu ngapain ketawa? Apa yang lucu?
Pak jojo melihat kerah kami. Kami terdiam dan hanya menunduk
Pak Joj  : kamu yang pake kacamata?
Jantung saya mulai berdebar. Ia menunjuk kearah saya
Monik   : saya pak?
Pak jojo : Ia, kenapa ketawa?
Ternyata yang dimaksud adalah monik, saya dan monik sama-sama menggunakan kacamata saat itu.
Monik   : saya tidak tertawa
Monik mengatakan masih sambil cengengesan
Monik   : saya hanya sedikit tersenyum

Hahahahhaa.. jawaban monik tadi makin membuat kami semakin menahan tawa. Perut saya sakit, tak tahan lagi, saya langsung ngeloyor keluar kelas tanpa izin, yang penting udah di absen.

Tidak ada komentar: