thanks for visiting my essay's life :)

Life is likes writting an essay, when someone give you negative feedback that you don't like.. it will motivate you to be better person

Minggu, 19 Desember 2010

Keterbukaan kami dan kesempatan yang enggak dateng dua kali



Fuiih, hari itu cukup melegakan karena dang ding dung akhirnya semester ganjil 2010 berakhir jugaa. Mungkin hari ini menjadi hari terakhir saya ke kampus di semester ganjil. Oleh karena hari ini, hari terakhir ke kampus, saya ingin bertemu dengan ehemm.. Ishaq. Dia yang selama 11 bulan ini menjalin hubungan “relationship” dengan saya di situs pertemanan facebook, tetapi bukan hanya di situs pertemanan saja, kami memang selama ini menjalani hubungan “relationship” di dunia nyata. Ketika itu, ternyata Ia sedang mengajar lab mekatron dan otomasi. Anak-anak yang diajarinya sedang melakukan presentasi dengan project tugas akhir maka lab akan berjalan lebih lama dari biasanya. Awalnya saya menunggunya di Hall C pada pukul 13.30 WIB ternyata katanya ia baru bisa keluar 1,5 jam lagi. Saya menunggunya sembari duduk-duduk di Hall C dan ngobrol dengan teman-teman yang sedang duduk di Hall C juga. Kemudian saya memutuskan untuk membeli cemilan dan memakannya di Hall C. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 tetapi ia tak kunjung datang. Ia ternyata mengirim sms lagi bahwa ternyata baru bisa keluar setengah jam lagi karena masih ada kelompok yang presentasi. Saya membalas smsnya dengan mengatakan tidak apa-apa dan tetaplah berkonsentrasi pada presentasi yang sedang berlangsung. Saya tidak ingin konsentrasinya buyar hanya karena ia tidak merasa enak karena saya menunggunya terlalu lama.
 Banyak diantara teman-teman yang duduk-duduk di Hall C sudah meninggalkan lokasi. Lalu dari pada nanti saya bego sambil bengong-bengong di Hall C, saya memilih untuk menunggu di perpus saja. Pergilah saya ke perpus. Setelah menitipkan barang bawaan di loker, saya pergi ke tempat “tandon”. Di tempat “tandon” buku-bukunya tidak bisa dipinjam sehingga memang tempat tersebut biasanya tidak terlalu ramai. Begitupun hari itu, maka saya duduk ditempat “tandon”. Beruntung ketika mata saya melihat kesekeliling, saya melihat buku toefell, buku yang selama ini memang saya perlukan. Maka sambil menunggunya, saya membaca buku toefel. Sesekali saya melihat sms, takut ada sms masuk darinya. Namun saya seperti de javu.. yah saya ingat.. kira-kira satu tahun setengah tahun lalu saya juga menunggunya untuk bertemu dengannya. Ketika itu, ia masih menjadi asisten baru lab mekatron dan otomasi. Sama menunggunya sambil membaca buku juga, di ruangan tandon juga. Bedanya dulu kami masih teman biasa. Hari itu ia ditugaskan untuk membarsihkan lab. Kami janjian bertemu dan makan bareng setelah ia selesai membersihkan labnya. Namun saat itu hingga menunjukan pukul 16.00 WIB, Ia belum selesai membereskan lab. Maka saat itu dari pada saya menunggu terlalu lama dan khawatir mengganggunya membersihkan lab, saya memutuskan untuk meneleponnya dan membatalkan janji kami. Ia merasa tidak enak hati saat itu, meskipun saya tahu bahwa hati itu enak dimakan (looh). Mungkin ia merasa tidak enak karena saya menunggu terlalu lama. Ia mengatakan agar saya mencari hari lain yang saya bisa untuk menggantikan makan bareng hari itu. Padahal hari itu rencananya kami mau jalan dan makan bareng, ia berjanji mentraktir setelah lolos menjadi asisten lab otomasi dan mekatron. Sayangnya setelah itu, saya tidak menghubunginya lagi dan ia pun tidak menagih lagi. Saya tidak ingin, saat itu saya dikira kenapa-kenapa karena terlalu menagih janji makan bareng dengannya, saya tidak ingin ia salah sangka dan akhirnya kami malah saling berjauhan. Namun, kenyatannya setelah itu kami memang menjadi jauh karena saya dekat dengan orang laing (X.X). Dulunya saya merasa hal itu biasa saja baginya,mungkin ia lupa. Ternyata ia masih ingat sampai sekarang. Ternyata ia kecewa tidak bisa makan bareng dengan saya dan ternyata sejak saat itu, ia punya prinsip kalau “kesempatan tidak datang dua kali” karena saat itu saya keburu diambil orang hehehehehehe. Namun “jodoh enggak kemana” mungkin bisa menggambarkan hubunga kami karena ternyata akhirnya toh kami jadian juga :*
Hal yang penting dalam hubungan kami adalah ketika kami terbuka satu sama lain dan hal itu membuat saya nyaman, dari hal-hal keci saat dahulu masih menjadi teman. Dulu saya sebenarnya enggak menyangka kami bisa jadian. Sebenarnya dia baik banget kepada saya dan saya merasa bahwa ia menganggap saya teman spesial. Seperti kami saling berkomunikasi satu sama lain ketika sedang pergi ke luar kota, ia mau membantu menjadi subjek saya meskipun itu hari minggu, chatting sampai pagi, dan memberikan saya oleh-oleh ketika ia pulang dari luar kota. Namun di sisi lain, saya merasa ia pun tidak menjadikan saya teman spesial karena sms-sms yang dikirimnya kebanyakan merupakan becandaan dan gurauan , kurang perhatian, enggak pernah teleponan, dan kami enggak pernah jalan bareng hanya berduaan. Aneh, emang dia aneh. Namun ternyata setelah kami jadian, baru ketahuan bahwa ia perhatian banget lebih dari yang saya kira. Ia pun menyadari kalau kita enggak pernah jalan, engga pernah telponan, itu memang tidak ia lakukan dengan cewe lain dan sebenarnya ia kurang berani melakukannya karena belum pernah pacaran hhehehehhehehehehehehhehehe (ini bagian yang paling saya suka). Menyambung kalimat tadi, ternyata ia lebih perhatian dari yang saya kira. Dulu ia pernah sms saya, kata-katanya kira-kira begini “kalau boleh tau ada apa ya akhir-akhir ini lo sms gw mulu”, lalu saya jawab saja “gw iseng, liburan enggak ada kerjaan jadi gw ngerjain lo”. Ternyata dia mau ngetes, saya beneran tertarik sama dia apa enggak. Saat itu saya engga ketipu. Dia pun ternyata suka baca-baca status FB saya dan liat foto-foto di FB saya. OhMybelly..saat itu saya sedikit tertipu, dan satu lagi yang paling sialan, ternyata dia pernah ngerjain saya dengan berpura-pura jadi Om Karso atau karto pokonya yang anak buah bapaknya dan ceritanya si OM ngerjain saya dengan suruh ngejelasin apa maksudnya sms terus ke HP dia  tapi untunglah Tuhan masih melindungi saya, saya engga bales apa-apa  hahahhahahahaa... tapi saya merasa sangat ketipu. Diapun ilang dulu suka kepikiran sama saya saat masih jadi teman dan saya pun demikian. Sebenernya, saya dulu juga suka baca-baca status Fbnya, liat foto2 di FB dan liat dia comnet2an sama siapa aja (dulu bener2 bego), hehehe. Yasudahlah kenangan itu memang manis dan mungkin ada paitnya juga, yang penting saat ini kami sekarang sudah memeluk hati satu sama lain.


Hari itu sudah lewat jam 16.00 wib sama seperti satu setengah lalu saya menunggunya. Bedanya saya hari itu tidak meneleponnya untuk berkata bahwa tidak jadi bertemu. Karena “kesempatan tidak datang dua kali” maka saya tetap sabar menunggunya. Saya malah tidak jadi membaca buku toefell karena dari tadi sibuk memikirkan kenangan bersamanya dulu. Waktu terus berjalan kini sudah menunjukkan pukul 16.15 WIB, biarlah saya tetap menunggunya hingga ia selesai mengajar lab dan kami bertemu. Mungkin dulu saya pernah tidak sabar menunggunya, namun kali ini tidak. Saya akan tetap menunggunya untuk makan bersama. Saya harap ketika nanti kami sudah menjalin ikatan resmi kelak, ketika ia belum pulang dari kantor, saya akan tetap menunggunya untuk makan bersama di rumah kami nantinya :D

2 komentar:

Ishaq mengatakan...

Cerita yang menarik untuk dibaca, karena berdasarkan pengalaman pribadi si penulis.
Dan memang benar kesempatan tidak datang 2x dalam cerita ini, tapi ada kalanya kesempatan kembali menghampiri dan disaat kesempatan itu kembali menghampiri gunakanlah sebaik mungkin dengan prinsip "jangan terlalu lama menunggu dengan hal yang sangat penting". Jadi bila ada kesempatan lagi janganlah kesempatan itu dibuang sia-sia, gunakan sebaik mungkin.
tapi kesempatan disini kesempatan yang baik tentunya ya :)

bunny bride mengatakan...

SO SWEEEETT :) i like it! keep writing Vita :))